REFLEKSI TUJUH BULAN ANGKATAN “06” DI EKONOMI

Senin, 07 April 2008

Setiap generasi punya sejarahnya sendiri, oleh karena itu marilah kita melukis sejarah kita dengan tinta emas.

Kalau melihat keadaan angkatan “06” sekarang ini, jangankan menggunakan tinta emas dengan tinta warna lain saja kita tidak bisa. Jangankan mengukir sejarah fenomenal membuat sejarah biasa-biasa saja kita tidak bisa. Malahan sejarah kelam telah menunggu di depan mata. Ambang kehancuran Angkatan “06” tinggal menunggu waktu.

Bagaimana tidak kawan-kawan di Angkatan “06” sedang menanam bibit-bibit kehancuran tersebut. Sudah banyak kawan-kawan telah berani mengaktualisasikan diri dengan cara bermain domino di kampus. Ada yang mengganggap kampus sebagai ajang pameran busana dengan memakai pakaaian yang aduhai, mengoda orang-orang yang tidak beriman. Bahkan yang paling dashyat kawan-kawan mencari uang di kampus dengan memasarkan produk-produk “Multi Level Marketing”.

Dari bibit-bibit unggul yang telah di semai ole kawan-kawan dan siap untuk di tanam serta menghasilkan pohon yang berbuah kehancuran. Dengan siraman-siraman rohani dari birorakrat kampus serta pupuk-pupuk hegomoni yang di tabur oleh media menambah subur pohon kehancuran.

Di sini peran dari Lembaga kemahasiswaan menjadi hama untuk menganggu pertumbuhan pohon kehancuran tersebut. Lembaga kemahasiswaan bisa menjadi hama pengerat yang menyerang akar pohon sehingga pohon menjadi rapuh. Dengan begitu pohon kehancuran tersebut akan roboh dengan sendirinya tanpa perlu menggunakan gergaji untuk memotongnya.

Semoga dengan tulisan ini membangkitkan kesadaran kawan-kawan untuk membasmi pohon kehancuran sehingga pohon tersebut menjadi layu sebelum sempat berkembang.

Dan kalau ada kawan-kawan yang merasa tersinggung atau merasa kenyamanannya terganggu dengan tulisan ini maka penulis mengucapkan “Mohon Maaf Lahir dan Batin”.