DEHUMANISASI PENGKADERAN

Senin, 03 November 2003

SETIAP HEMBUSAN NAFAS ADALAH PENGKADERAN , SETIAP DENYUT NADI ADALAH PENGKADERAN


Masih terngiang di telinga kami para mahasiswa baru kalimat tersebut. Kalimat –kalimat seperti itu menjadi hal wajib yang harus di ucapkan oleh señior2 di setiap momen-momen pengkaderan baik itu pengkaderan di lembaga eksternal maupun di lembaga internal, baik di pengkaderan formal maupun di pengkaderan non-formal . Kami para mahasiswa baru diajarkan tentang Ketuhanan, Kenabian, Kemanusiaan, Eskatologi dan masih banyak teori-teori lain baik itu filsafat maupun realita sosial.
Wahai señior- senior yang saya hormati walaupun kalian bukan bendera, mengapa materi-materi yang sering kalian bawakan hanya mentok di mulut kalian tidak sampai ke wilayah praktek.Kami tidak butuh teoritis yang kami butuhkan praksis. Kami tidak ingin retorikamu yang, kami ingin tindakan riil dari kalian.
Wahai señior, kader-kader seperti apa yang kalian inginkan. Kalian ingin kader yang jago berdebat ataukah kalian ingin kader-kader yang selalu mengikuti semua perkataan kalian (mapa iye). Apakah kalian tidak ingin mendidik kader-kader yang kritis yang bisa menentukan pilihannya sendiri sehingga pada tataran yang sangat substansial yaitu pada pemilihan Ketua Senat, Ketua Himpunan , dan anggota Maperwa, kalian juga mengintervensi kami. Ataukah memang kalian mendidik kami untuk dijadikan budak.
Kalian merasa memiliki sepenuhnya hak terhadap diri kami sehingga hak kami untuk memiliki hak tersebut pun kalian sudah cabut dan dalam istilah hukumnya kami telah dianggap mati perdata. Sekali lagi pada para senior didiklah kami menjadi seorang kader tapi jangan didik kami menjadi budak kalian, yang selalu membenar-benarkan kalian .

Kepada kawan-kawan mahasiswa angkatan “06”, marilah bersama mengalang kekuatan untuk melawan segala bentuk doktrin tidak sehat oleh para senior. Kita tidak boleh menjadi “Korban Retorika Senior”.

Tulisan ini penulis buat, bukan untuk menyudutkan atau memojokkan Siapa2, tulisan ini hanya refleksi atas keadaan Fakultas Ekonomi menjelang Pemilu Raya. Read more!