“kalo ndak sekolahko moko jadi apa(Kerja apa)”
PENDIDIKAN KITA MEMBOSANKAN
Rabu, 23 April 2008Diposting oleh Irsyanomics di 18.45 0 komentar
Anarkis bukan Bar-bar
Jumat, 11 April 2008Hari jumat (11/4), lagi ngak bikin apa-apa di kampus karena ruang senat terkunci dan si pemegang kunci tidak nongol. Nongkrong di senat n kebetulan liat pamflet diskusi yang akan diakan oleh Gema Pembebasan abis Jumatan. tak lama berselang abis sholat jumat diskusinya agak molor dikit. bukan itu hanya itu masalahnya karena para pembicara yang direncanakan hadir belum juga menampakan batang hidungnya. Rencananya diskusi tersebut menghadirkan Ketua Gema Pembebasan Sulsel, Ketua HmI Cabang Makassar Timur, dan Ketua Kammi Daerah Sulsel sebagai speaker. Tema dari diskusi itu yakni 'Kekerasan di Indonesia: akar masalah dan solusinya'.
Saya yang lagi mempersiapkan spanduk untuk 'Karnaval May Day' mendengar Nanang lagi menerima telepon dari Ketua cabang untuk mengantikannya dalam diskusi. kemudian saya menegur nanang, "kak, kenapa sedeng ketua cabang".
"flu beratki bede,beratnya 2 kilo",ceplosnya.
diskusinya dah mulai, nanang lalu naik ke Aula FIS A yang jadi tempat diskusi. karena ingin juga mengikuti diskusi. spanduk satu per satu ku lipat akan ku masukkan ke dalam tas, untuk diredam karena banyak tempelan kertasnya.
Naik ke Aula FIs A yang berada lantai dua fakultas. diskusinya dah mulai n salah seorang pembicara tidak ada yakni ketua KAMMI. Pembicara dari Gema juga bukan Rais,ketua gema sulsel, tapi ketua Gema unhas.
ternyata diskusi dah mulai jalan n memasuki sesi pertanyaan. Rais, menjadi penanya pertama sedikit menyinggung tentang anarkis.jadi saya agak tertarik untuk ikut mendiskusikannya. karena anak2 Gema pun dah tidak menganggap anarkis sebagai kekerasan. setelah dipersilah oleh moderator sebagai penanggap kedua saya langsung mengucapkan salam. "Anarkis itu bukan Barbar, bukan kebrutalan,"lantangku. sambil menghela sedikit nafas kulanjutkan ocehanku bahwa anarkis sebagai sebuah paham yang menolak oteritarian dan menolak sistem negara dan pemerintahan hari ini. Dan menurutku bahwa akar permasalahan dari semua kekerasan yang terjadi baik secara sistematis dan reaksioner akibat dari peristiwa insidentil adalah kemiskinan atau ekonomi(determinis marx buangeet). oleh karena solusinya ngak usah yang melangit, liat dulu peristiwa kelaparan yang terjadi di Makassar(Kasus Dg.Besse) dan pengusuran.
Jawaban dari pembicara dari Gema atas tanggapanku, agak keras karena menganggap anarkis sebagai sebuah paham yang utopis. Dia juga mengajak mendiskusikan tentang ideologi serta menawarkan bahwa solusinya adalah Islam.
Tak lama berselang datang ketua KAMMI Sulsel,.Moderator mempersilahkan kepada ketua Kamda untuk menyampaikan solusi yang diberikan atas tidak kekerasan. jawabannya pun dapat ditebak."Islam".
Yang agak berbeda datang dari Nanang yang mewakili HmI. Dia menganggap bahwa landasan bergerak kita adalah sense of humanity.Karena menurutnya ideologi itu terlalu mapan, agak tertutup untuk kebenaran dari luar. Diapun mengganggap anarkis sebagai sebuah ideologi, walau sempat menyebut bahwa sebagian orang tidak kesepakat.Karena memang saya tidak kesepakat anarkis disebut ideologi karena lebih pantas disebut metodologi. Nanang pun menyebut kata-kata yang pernah saya baca dari buku GanDhi, "nasionalismeku adalah kemanusiaan".
Read more!
Diposting oleh Irsyanomics di 06.14 0 komentar
No War But The Class War
Rabu, 09 April 2008Akhir-akhir ini saya keranjingan kembali untuk bermain game. Laptop kawan yang sering ngangur di pondokannya menjadi ajang untuk menyalurkan hobi yang sempat terhenti itu. Hobi tersebut kembali bangkit secara tak sengaja akibat melihat file game kawan yang tertera tulisan “Stronghold Crusader”. Itu merupakan salah satu game yang sering saya mainkan waktu SMA dulu. Ber-genre Perang Salib yakni peperangan antara Laskar Salahuddin Al-Ayyubi melawan Bala Tentara Richard I. Dalam literatur-literatur sejarah perang salib di gambarkan sebagai perang antar dua agama besar yakni Islam melawan Kristen, umat Muslim berhadapan dengan kaum Nasrani.
Terlepas dari latarbelakangnya meletusnya gelombang pertikaian bersenjata antara Kekaisaran Byzantium yang beragama Kristen Ortodoks timur dengan Dinasti Seljuk yang beragama Islam. Saya ingin melihat seluruh asal muasal peperangan dan pertikaian yang terjadi di dunia ini dari zaman kuno hingga zaman modern ini dari pendeksripsian setting-an game ‘Stronghold Crusader’.
Inti dari permainan di dalam ‘Stronghold Crusader’ yakni pengaturan strategi terbaik dalam perang untuk mengekspansi suatu daerah tertentu. Suatu kerajaan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk defense atau offense dari musuh. Dalam game tersebut digambarkan bahwa untuk membiayai perang yang terjadi masyarakat harus bekerja di pertanian dan pertambangan. Pembayaran pajak dari masyarakat juga menjadi pos pembiayaan perang. Pembangunan Inn-Inn yang menjadi tempat refresing masyarakat dijadikan pos pembiayaan perang. Untuk meningkatkan tempat penyiksaan bagi Labor(tenaga kerja) yang tidak produktif. Dan cara tersebut memampu meningkatkan produktifitas dari Labor untuk membiayai perang. Pembangunan pabrik makanan dan senjata merupakan salah satu sumber pendapatan perang juga sebagai pengefisienan ‘cost war’. Karena tidak perlu lagi membeli makanan dan persenjataan yang harganya sangat mahal, cukup dengan mengelola hasil pertaniaan dan pertambangan. Tujuan dari perang di game tersebut hanya untuk menghancur pihak musuh agar dapat menguasai factor produksi paling vital yang dimilikinya yakni Land(tanah).
Dari pengambaran di atas jika disinkronkan dengan sejarah peperangan dan pertikaian yang terjadi di muka bumi ini semua bermotifkan perebutan tanah. Hal itu dapat dilihat dari beberapa perang yang terjadi seperti ‘Perang Troy’. Walaupun ‘Perang Troy’ dilatarbelakangi oleh Paris, pangeran dari Troya, yang menculik Helen dari suaminya Menelaus, Raja Sparta. Tapi itu hanya pemantik dari terjadinya perang karena Sebelumnya Sparta memang mau menginfasi Troya untuk memperluas Tanah jajahan.
Begitupun dengan ‘Perang Salib’ yang menjadi latar dari game ‘Strong Crusader’ juga berlandaskan perebutan tanah, tapi dibingkai dalam perang agama. Sejarah yang mencatat ‘Perang Salib(1095-1291)’ sebagai perang terlama seakan melupakan bahwa tujuan dari perang itu untuk memperebutkan Baitul Maqdis, tanah suci agama-agama Samawi.
Kalau melihat perang modern hari ini makin membuktikan jika perang-perang yang terjadi adalah perebutan factor produksi berupa tanah. Lihat saja bagaimana pengekspansian yang dilakukan oleh Amerika terhadap Afghanistan yang berkedok pencarian teroris nomor wahid Osama bin Laden ternyata upaya untuk mengeksploitasi mineral-mineral yang terkandung dalam perut tanah Afganistan.
Penyerangan AS terhadap Irak juga bermotifkan penguasaan tanah-tanah di Irak yang mengandung cadangan Minyak terbesar kedua. Hal itu makin dibenarkan setelah senjata pemusnah massal yang menjadi alasan penyerangan Irak tidak dapat dibuktikan dimilki oleh rezim Saddam Husein.
Dari beberapa fakta yang terjadi bahwa selama ini yang propaganda yang dilakukan oleh para Aktifis Anti-War dengan slogan “No War But The Class War” makin menjadi kenyataan. Melihat bahwa perebutan factor-faktor produksi yang terjadi antara kelas yang bertentangan yakni kelas Penguasa dan kelas tertindas, kelas borjuis dan kelas proletar, kelas pemilik modal dan kelas pekerja menghasilkan gesekan besar yang bernama perang.
Ternyata paham klasik yang dianut oleh kaum borjuis yang mengatakan kegiatan produksi besar-besar yang dilakukan dengan dalih produktifitas karena kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Telah dibantah oleh Mahatma Gandhi dengan mengatakan “Bumi ini dapat memenuhi seluruh kebutuhan manusia tapi tidak dapat memenuhi keserakahan segelintir manusia”. Dari itu sudah saatnya Semboyan ‘Anti Kapitalisme’ yang berada dibalik perang modern hari ini harus dipropagandakan.
Diposting oleh Irsyanomics di 10.46 0 komentar
Valentine 2008 ala Geram Tolak BHP
Senin, 07 April 2008Kalau Biasa para anak muda merayakan hari valentine dengan melakukan pesta di Mall, Club dan tempat yang menjadi lambang kejayaan kapitalisme dengan budaya konsumeristiknya. Pada valentine 2008 Geram Tolak BHP merayakan dengan mengadakan Aksi penolakan terhadap RUU BHP yang merupakan produk kapitalisme dalam bidang pendidikan. Read more!
Diposting oleh Irsyanomics di 08.31 0 komentar
REFLEKSI TUJUH BULAN ANGKATAN “06” DI EKONOMI
Setiap generasi punya sejarahnya sendiri, oleh karena itu marilah kita melukis sejarah kita dengan tinta emas.
Kalau melihat keadaan angkatan “06” sekarang ini, jangankan menggunakan tinta emas dengan tinta warna lain saja kita tidak bisa. Jangankan mengukir sejarah fenomenal membuat sejarah biasa-biasa saja kita tidak bisa. Malahan sejarah kelam telah menunggu di depan mata. Ambang kehancuran Angkatan “06” tinggal menunggu waktu.
Bagaimana tidak kawan-kawan di Angkatan “06” sedang menanam bibit-bibit kehancuran tersebut. Sudah banyak kawan-kawan telah berani mengaktualisasikan diri dengan cara bermain domino di kampus.
Dari bibit-bibit unggul yang telah di semai ole kawan-kawan dan siap untuk di tanam serta menghasilkan pohon yang berbuah kehancuran. Dengan siraman-siraman rohani dari birorakrat kampus serta pupuk-pupuk hegomoni yang di tabur oleh media menambah subur pohon kehancuran.
Di sini peran dari Lembaga kemahasiswaan menjadi hama untuk menganggu pertumbuhan pohon kehancuran tersebut. Lembaga kemahasiswaan bisa menjadi hama pengerat yang menyerang akar pohon sehingga pohon menjadi rapuh. Dengan begitu pohon kehancuran tersebut akan roboh dengan sendirinya tanpa perlu menggunakan gergaji untuk memotongnya.
Semoga dengan tulisan ini membangkitkan kesadaran kawan-kawan untuk membasmi pohon kehancuran sehingga pohon tersebut menjadi layu sebelum sempat berkembang.
Dan kalau ada kawan-kawan yang merasa tersinggung atau merasa kenyamanannya terganggu dengan tulisan ini maka penulis mengucapkan “Mohon Maaf Lahir dan Batin”.
Read more!
Diposting oleh Irsyanomics di 08.05 0 komentar
GLOBAL WARNING FOR GLOBAL WARMING
Bahaya global warming telah di depan mata!!!! Karikatur anekdot di atas mengambarkan bahwa menipisnya pakaian manusia hari ini akibat dari perubahan iklim. Slogan "Back to Nature" kalau melihat dari gambar di atas maka pada tahun 2020 semua orang akan bugil karena peningkatan iklim global. Keenganan negara-negara maju untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang mereka hasilkan akan mempercepat perubahan iklim global. Read more!
Diposting oleh Irsyanomics di 06.42 0 komentar